Kebijakan Kementerian Kominfo Dinilai Rugikan Pemilik Counter
Angga Purwanda
Rabu, 28 Maret 2018 - 21:38 WIB

Beritacianjur.com - MEMPROTES kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait pembatasan penggunaan kartu selular bagi masyarakat. Komunitas Cianjur Niaga Selular berunjuk rasa di Kantor DPRD Kabuapten Cianjur, Rabu (28/3/2018).
Dengan membawa sejumlah spanduk bertuliskan protes, para pengunjuk rasa yang sebagian besar merupakan pemilik toko selular di Cianjur itu melakukan orasi dan aksi teatrikal dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian.
Mereka menilai pembatasan tersebut akan berimbas terhadap penjualan dan mengurangi omset pendapatan dari berjualan kartu perdana, bahkan mereka banyak mendapat keluhan dari warga yang tidak bisa melakukan registrasi kartu yang mereka beli baru.
Koordinator aksi Cianjur Niaga Seluler, Inu Taufik, mengatakan, pengunjuk rasa mewakili empat ribu retailer di wilayah Cianjur yang tidak setuju dengan pembatasan registrasi yang dilakukan Kemenkominfo.
"Pembatasan ini, sudah sangat merugikan 4.000pelaku UMKM, kami menuntut pemerintah menghapus peaturan tersebut karena sejak diberlakukan tiga nomor untuk satu NIK dan KK, omset kami turun 40 persen," kata Inu, kepada wartawan, Rabu (28/3/2018).
Inu menuturkan, mereka khawatir dengan kebijakan baru tersebut paket seluler Indonesia akan dikuasai segelintir pemodal besar. "Kalau pengangguran sudah pasti banyak jika kebijakan tersebut diberlakukan," tuturnya.
Aksi unjuk rasa itu serentak dilakukan pengusaha kecil di seluruh Indonesia, bahkan awal bulan depan akan dilakukan aksi lebih besar di Jawa Barat.
Selang beberapa saat pengunjuk rasa melakukan aksinya, Ketua DPRD Cianjur Yadi Mulyadi menanggapi keinginan mereka dengan membuat surat kesepakatan dan rekomendasi untuk dilayangkan ke Kemenkominfo.
"Kami merekomendasi pada Kemenkominfo untuk meninjau ulang peraturan tentang pembatasan tiga nomor ponsel untuk warga, memberikan kewenangan pada pengusaha kecil dan meminta Presiden RI dan DPR RI untuk tetap melindungi pengusaha kecil agar tidak terjadi pengangguran," katanya.Usai mendapat surat dukungan penolakan dan rtekomendasi yang segera dikirim ke Jakarta itu, pengujuk rasa membubarkan diri dengan tertib dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian. (*)
Baca Juga
Berita Lainnya
Masyarakatnya Masih Miskin Malah Bangun Gedung
TAK hanya melabrak aturan, Megaproyek Campaka dinilai sejumlah kalangan dibangun di saat kondisi kemiskinan di Cianjur cukup memprihatinkan.
Dirut RSUD Klaim Tak Ada Masalah
DIREKTUR Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia mengaku sudah memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Resor (Polres) Cianjur untuk dimintai keterangan.
Laga El Clasico Panas Sebelum Laga Dimulai
LAGA Persib kontra Persija memang baru akan dimulai Sabtu (28/4/2018) mendatang. Namun panasnya laga bertajuk “El Clasico” sudah terasa sebelum laga dimulai.
Pede, Gomez Targetkan Kemenangan di Jakarta
BUKAN imbang tapi menang. Itulah target Pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomes, pada laga bertajuk “El Clasico” yang bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (28/4/2018)…
Baru Dibuka, 'Sabore Kitchen' Diburu Pecinta Gelato
BISNIS kuliner di Kabupaten Cianjur semakin dilirik. Banyak lokasi kafe dan restoran 'anyar' tumbuh di kota yang terkenal dengan kota tauco ini. Tak heran jika antar outlet kuliner saling adu konsep,…
Mimpi Besar Bupati yang Kontroversial
PEMINDAHAN ibu kota Cianjur ke wilayah Kecamatan Campaka rupanya merupakan rencana besar Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, setelah beberapa bulan berhasil menduduki tahta pemerintahan Kabupaten Cianjur.…
Dunia Terbalik Ala Pemkab Cianjur
SETELAH heboh dengan Megaproyek Campaka yang melabrak aturan dan untuk pertama kalinya terjadi banjir di kawasan perkotaan, kini masyarakat Cianjur kembali dibuat heboh dengan adanya pemandangan pesawahan…
Dua Polwan Polres Cianjur Ikuti Kartini Run 2018
DUA Polisi Wanita (Polwan) Polres Cianjur akan memeriahkan lomba lari bertajuk Kartini Run 2018 yang akan digelar di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (22/4/2018).
DPRD Jadi Anak Buah Bupati?
KEBOHONGAN Ketua DPRD Cianjur, Yadi Mulyadi dan Sekretaris Dewan, Cahyo Supriyo terkait mekanisme penghapusan pendapat atau pandangan akhir fraksi, kembali terbongkar.
4 Kader ‘Selingkuhi’ Partai, Ketuanya Malah Acuh
KASUS ‘perselingkuhan’ anggota DPRD Kabupaten Cianjur menyeruak ke ruang publik. Secara terbuka dan terang-terangan, para wakil rakyat ini begitu berani mempertontonkan permainan hati dengan pujaannya,…
Komentar Berita